Kampung Tenun Songket Ogan Ilir, Motif Rumit Pengaruhi Harga Kain Songket
Apalagi dengan kualitas yang kompetitif, harga yang ditawarkan pun masih masuk akal.
TRIBUNSUMSELTRAVEL.COM, INDRALAYA - Berkat ketekunan dalam memamerkan hasil tenun Songket, membuat Mardiah dan 26 pengerajin Songket di Kampung Tenun Songket Desa Muara Penimbung Ogan Ilir kebanjiran order.
Apalagi dengan kualitas yang kompetitif, harga yang ditawarkan pun masih masuk akal.
"Dimulai dari yang paling murah Rp 1 jutaan, sampai termahal Rp 8,5 jutaan. Semakin rumit motif, makin mahal juga," kata Ketua Kelompok Tenun Kampung Tenun Songket di Desa Penimbung Ogan Ilir, Mardiah.
BACA JUGA: Kampung Tenun Songket Ogan Ilir, Motif Rumit Pengaruhi Harga Kain Songket
Tak heran, sebulan saat sepi orderan mereka masih meraup omzet di angka Rp 30 jutaan lebih.
Jika sedang ramai, ratusan juta bisa mereka dapatkan dari hasil penjualan.
"Kalau ikut pameran, hasil penjualannya cukup besar. Minimal bisa balikin ongkos kita pulang, tapi pernah paling besar saat pameran dapat Rp 500 juta," ungkapnya.
BACA JUGA: Pengrajin Kampung Tenun Songket Desa Muara Penimbung OI Hasilkan 30 Kain Songket dalam Sebulan
Dia juga mengupayakan agar regenerasi perajin songket ini tidak berhenti di zaman sekarang.
Pihaknya acap kali mengundang kelompok siswa untuk mempelajari kebudayaan yang diwariskan sejak turun temurun itu.
"Banyak juga anak-anak muda yang berminat. Karena keterampilan ini bisa menghasilkan, bisa juga jadi sampingan," ujarnya.
BACA JUGA: Kampung Tenun Songket di Desa Muara Penimbung Indralaya Ogan Ilir, Hasilkan Songket Warna Alam
Kelak ketika mereka menjadi ibu rumah tangga, mereka bisa menenun sembari melakukan pekerjaan rumah.
Keterampilan ini juga tidak menuntut ijazah yang cukup tinggi, terpenting mau belajar dan bersabar saat menenun.
Namun menghadapi perkembangan zaman, para penerus dituntut untuk terus mengembangkan motif demi menarik perhatian konsumen.
BACA JUGA: Dampak Virus Corona, Okupansi Hotel di Palembang Menyentuh Angka 50 Persen
Sebab, jika motif yang dihasilkan monoton tentu masyarakat akan lesu membeli.
"Jadi kita harus mengenalkan motif baru. Kalau dulu mungkin lebih ke motif, mungkin sekarang kita bermain di perpaduan warna," jelasnya.
Untuk dapat menjangkau Kampung Tenun Songket ini, pembeli dapat datang langsung ke Desa Muara Penimbung, Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
BACA JUGA: Disbudpar Sumsel Belum Lakukan Penutupan Tempat Wisata Terkait Pencegahan Virus Corona
Lokasinya, yakni di Jalan Lintas Palembang - Kayuagung Km35.
Setelah melihat gapura "Kampung Tenun Songket" sebelah kiri, pengunjung tinggal masuk ke dalam sekitar 3 kilometer.
Pengunjung dapat langsung mengenali galeri songket yang terletak di sebelah kiri.
BACA JUGA: Melihat Rumah Limas di Uang Rp 10 Ribu, Miliki 5 Tingkatan dengan Makna Tertentu
Namun jika merasa jauh, Galeri Songket Warna Alam juga membuka perwakilan di Kota Palembang.
Tepatnya di Jalan POM Kampus, di dekat kantor TVRI Sumsel. (RM Resha/Sriwijaya Post)
BACA JUGA: Kepala Dinas Pariwisata Palembang Minta Masyarakat Untuk Tak Berlebihan Tanggapi Virus Corona
TONTON JUGA:
Sumber: Sriwijaya Post
Buah Tangan Khas Palembang, Pia Sriwijaya dengan 4 Varian Rasa |
![]() |
---|
Gardenta Resto, Tempat Kuliner Baru di Palembang Tawarkan Konsep Unik dan Instagramable |
![]() |
---|
Mencicipi Kwetiau Sapi Jakarta dan Soto Betawi di Palembang, Rasa Enak Harga Terjangkau |
![]() |
---|
Buka Kembali, Bird Park Palembang Tawarkan Paket Spesial Berempat |
![]() |
---|
Menata Pariwisata di Era New Normal, Jangan Euphoria Namun Harus Perlahan |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!