Kepala Dinas Pariwisata Palembang Minta Masyarakat Untuk Tak Berlebihan Tanggapi Virus Corona
Karena virus ini juga kalau diperhatikan memang sebenarnya disimpulkan sama seperti virus biasa.
TRIBUNSUMSELTRAVEL.COM, PALEMBANG - Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani mengatakan terkait pemberitaan virus Corona yang sudah menyebar di Indonesia bahkan sudah 34 kasus terjadi untuk tak khawatir mengenai virus ini.
"Masalah Corona memang sekali lagi jangan terlalu dikhawatirkan atau ditakutkan tapi harus diwaspadai," ujarnya saat ditemui Tribun setelah menghadiri peresmian supermarket di PTC Mal, Kamis (12/3/2020).
Karena virus ini juga kalau diperhatikan memang sebenarnya disimpulkan sama seperti virus biasa.
"Jadi jangan terlalu ditakutkan seperti malapetaka tidak lah ya," katanya.
BACA JUGA:
• Layani Wisman ke Pulo Kemaro, Yamin Pengemudi Kapal Cepat Tak Takut Virus Corona Pengaruhi Bisnisnya
• Tak Hanya Hujan, Hal Ini Juga Jadi Penyebab Produksi Kopi di Sumsel Menurun
"Karena kalau dikhawatirkan atau ditakutkan malah bisa menjadi menimbulkan dampak yang lain. Justru hal ini yang dihindari, dampak kepanikan dan sebagainya," ujar pria yang memiliki saudara kembar ini.
Kalau sudah seperti ini semua bisa rugi termasuk dunia pariwisata.
Saat ini pemerintah sedang menggembargemborkan baik pusat maupun daerah untuk menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia.
BACA JUGA:
• Produksi Hingga 150 Ribu Ton, Sumsel Penghasil Biji Kopi Terbesar di Indonesia
• Pemkot Lubuklinggau Akan Kembangkan Sentra Alpukat di Kelurahan Air Kati
"Kalau tergoncang pariwisata di Indonesia ya pengaruh juga kepada perekonomian. Siapa yang paling menderita ya semua, masyarakat, pemerintah, kita semua," jelasnya.
PAD nya jadi tidak tercapai, karena PAD dari sektor pariwisata termasuk yang porsi terbesar, 30 persen disumbangkan dari PAD pariwisata.
BACA JUGA:
• Musim Durian Tiba, Hasan Kirim Lempok Durian Hingga 1 Ton Ke Berbagai Kota Besar di Indonesia
• Lempok Durian Khas Kabupaten Empat Lawang, Berikut 3 Cara Membuatnya
"Mulai dari pajak restoran, hotel dan hiburan dan porsinya 30an persen lebih menyumbang untuk PAD kota Palembang. Pada akhirnya PADnya kemana, ya untuk kemakmuran masyarakat," katanya.
Dan terkait masalah angka wisatawan belum bisa dihitung tetapi sementara ini secara kasat mata, secara fenomenal sepertinya tidak ada pengaruh.
BACA JUGA:
• Tribun Sumsel Travel, Pemprov Sumsel Akan Gelar Sriwijaya Trail Run 2020 di Kota Pagaralam
• Sriwijaya Trail Run 2020 di Pagaralam, Pemprov Sumsel Targetkan 3 Ribu Peserta dan Bagi 2 Kategori
Karena kebanyakan yang berkunjung ke Palembang ini turis nusantara bukan turis mancanegara.
"Saya tidak tahu daerah-daerah yang didominasi dikunjungi turis-turis mancanegara," ujarnya.
BACA JUGA:
• Video Travel: Menikmati Kesegaran Sucang Aa Palembang, Minuman Sehat Cocok Untuk Diet
"Tetapi yang saya ketahui bahwa Palembang untuk sementara ini kedepan tidak terpengaruh oleh isu ini tetapi sekali lagi kami harapkan harus tetap waspada," katanya.
Dan sampai saat contoh kunjungan ke pulo Kemaro belum ada pengaruh. Yang ke pulo Kemaro masih tetap ramai.
Halaman selanjutnya
Buah Tangan Khas Palembang, Pia Sriwijaya dengan 4 Varian Rasa |
![]() |
---|
Gardenta Resto, Tempat Kuliner Baru di Palembang Tawarkan Konsep Unik dan Instagramable |
![]() |
---|
Mencicipi Kwetiau Sapi Jakarta dan Soto Betawi di Palembang, Rasa Enak Harga Terjangkau |
![]() |
---|
Buka Kembali, Bird Park Palembang Tawarkan Paket Spesial Berempat |
![]() |
---|
Menata Pariwisata di Era New Normal, Jangan Euphoria Namun Harus Perlahan |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!