Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Hanya Hujan, Hal Ini Juga Jadi Penyebab Produksi Kopi di Sumsel Menurun

Editor: Melisa
Kopi

TRIBUNSUMSELTRAVEL.COM, PALEMBANG - Provinsi Sumsel dikenal sebagai penghasil biji kopi terbesar se -Indonesia.

Setiap hektare kebun kopi bahkan menghasilkan 2 ton kopi dan setelah diolah menjadi green been 600 kilogram dan setelah disangrai 450 kilogram kopi sangrai.

Setelah diolah menjadi 344 kilogram kopi bubuk dan 56.760 cup minuman kopi.

BACA JUGA:

Produksi Hingga 150 Ribu Ton, Sumsel Penghasil Biji Kopi Terbesar di Indonesia

Pemkot Lubuklinggau Akan Kembangkan Sentra Alpukat di Kelurahan Air Kati

Musim Durian Tiba, Hasan Kirim Lempok Durian Hingga 1 Ton Ke Berbagai Kota Besar di Indonesia

Tengku yang merupakan salah satu petani kopi asal Semendo ini mengatakan bahwa biasanya produksi kopi Sumsel akan turun produksi kalau musim hujan karena kualitas kopi juga turun.

Sebab proses penjemurannya juga lebih lama dibandingkan musim panas sehingga rasanya berubah.

"Sekarang alhamdulilah produksi lancar dan sedang menunggu musim panen dalam waktu dekat," ujarnya.

BACA JUGA:

Lempok Durian Khas Kabupaten Empat Lawang, Berikut 3 Cara Membuatnya

Sriwijaya Trail Run 2020 di Pagaralam, Pemprov Sumsel Targetkan 3 Ribu Peserta dan Bagi 2 Kategori

Tribun Sumsel Travel, Pemprov Sumsel Akan Gelar Sriwijaya Trail Run 2020 di Kota Pagaralam

Kepala Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional Wilayah Palembang Haryanto mengatakan besarnya potensi kopi lokal ini.

Membuat pemerintah menggalakan gerakan minum kopi Sumsel untuk mengembalikan kejayaan kopi Sumsel yang pernah diraih tahun 1800.

Saat itu kopi Sumsel menjadi komoditas perdagangan dunia.

BACA JUGA:

Video Travel: Menikmati Kesegaran Sucang Aa Palembang, Minuman Sehat Cocok Untuk Diet

Panen Melon & Labu Kuning, Yuk Berkunjung ke Kampung Wisata Edukasi Pertanian Palembang Ini

"Melalui festival kopi berSNI ayo kembalikan kejayaan kopi Sumsel dengan kita minum kopi kita," ujarnya ditemui disela kegiatan festival Kopi ber-SNI, Rabu (11/3/2020).

Melalui festival kopi ber-SNI ingin memperkenalkan pada masyarakat khususnya pelajar SMK bahwa kopi memiliki rantai nilai ilmu dan ekonomi.

Banyak keahlian, ilmu dan teknologi yang bisa dikembangkan, dipelajari dan dikuasai oleh anak-anak SMK.

BACA JUGA:

Jembatan Selfie, Destinasi Baru di Kota Palembang

Tingkatkan Hormon Estrogen Bagi Perempuan, Berikut Manfaat Lain Konsumsi Kacang-Kacangan

Pertama di Indonesia, Minuman Susu Kacang Sehat Buatan 3 Pemuda Palembang Ini Laris Manis

Mulai dari pertanian kopi, proses pasca panen, teknologi penyangraian, sampai ilmu dan teknik seduh kopi yang enak.

Menurutnya siapa yang menguasai rantai nilai ilmu akan menguasai rantai nilai ekonomi.

BACA JUGA:

Terkenal dengan Produk Pertanian, Kampung Sukamulya Jadi tempat Wisata Edukasi Baru di Palembang

Catat Tanggalnya, Indonesia Triathlon Series Digelar di Palembang Jembatan Ampera Ditutup Sementara

Misalnya saja profesi mencicipi kopi menjadi profesi menjanjikan karena bayarannya juga menjanjikan.

Dalam setiap rantai nilai ilmu kopi ada Standar Nasional Indonesia yang bisa dipacu, bisa dari sistem pertanian organik.

Biji kopi, kopi bubuk sampai SNI mesin pengupas biji kopi basah atau kering, mesin sortasi dan mesin sangrai. (Hartati/Tribun Sumsel)

BACA JUGA:

Didukung oleh Kemenparekraf Terkait Sport Tourism, Poltekpar Palembang Siapkan SDM Khusus

Video Travel: Berburu Raja Buah di Pasar Durian Kuto Palembang

Video Travel: Mencicipi Kue Khas Palembang di Palembang Harum Cocok Untuk Oleh-Oleh

TONTON JUGA: